Terjadi pembicaran sebelumnya.. Tapi tiba-tiba terlintas di pikiran gue tentang masa yg akan datang. Apa nanti gue masih jadi anak manja nan childish seperti ini? Atau kah lebih mandiri dan dewasa? Dan pertanyaanya apa bisa gue menjadi dewasa? Gimana caranya buat gue bisa jadi dewasa? And someone said "Semua itu ada prosesnya, dan gak baik untuk dipaksakan.." Kata-kata yang bijak ya dari seorang cowok tipe melankolis satu ini, Anto..
Setelah 15 menit kita berkendara akhirnya sampai juga di satu toko makanan, disitu Anto memesan satu porsi baso tahu. Anto => Pacar gue nihh! Kenalin yak! :> Emm Yummy~ Walaupun emang agak melenceng dari perencanaan sbelumnya tapi gapapa deh, yang penting kenyang kan~ Disana banyak banget hal yang kita obrolin sampai akhirnya ngebahas satu topik yang dia emang pengen kepo banget.
Lo pasti tau, setiap orang punya sebuah kisah, dan kisah itu ditulis di dalam lembaran-lembaran masa lalunya yang mungkin udah dia tutup dan dikunci buat selamanya. Nah dan kisah masa lalu itu harus sedikit agak dibuka untuk kali ini. Dia nanya bagian yang kenapa problema 8 bulan yang lalu itu bisa sampai kejadian. Sebenernya sih awalan dari hal kecil tapi bisa berujung pada hal yang besar kalau emang penangananya salah. Nah gue sebagai pihak yang berperan disini, menanggapi masalah ini dengan salah, dengan sifat kanak kanak gue yang belum mampu untuk mikir jauh kedepan.
Hal yang dia tanyain adalah kenapa gue bisa sampai suka sama orang, deket sama orang padahal gue masih ada dalam ikatan hubungan sama orang lain? Kenapa bisa? Gue bengong saat itu karna memang gak ingat pasti apa sebabnya, tapi semenit kemudian gue mulai menjelaskan dengan adanya sedikit paksaan. Alasan : Bosan? Sepertinya memang begitu. Gue bosan dengan keadaan yang gue terima dengan berbagai masalahnya, dengan berbagai tekanan nya dan gue rasa itu Enough! Tapi sebenernya gue juga salah..
And here the problem..
Hubungan gue dengan Rogan yang dulu dengan problema paling maksi, berakhir dengan kita ga kontekan dan ga ketemu, sehari, seminggu.. Gara-gara hp yg disembunyiin sama bokap nyokap dan hp bb gue yg diservis sama Rogan. Dan waktu disaat kita ga kontekan itu otomatis diisi oleh teman-teman, salah satunya satu ini Ran! Waktu itu gue tibatiba jadi suka dan deket sama dia. Disaat yang sama gue masih dalam status pacar orang. Dan sama Rogan gue makin jarang bersapa, karna emang hp gue juga blm dibalikin sama dia. Dia juga ga ngeservis hp gue. So? Ngapain hp gue didia dan kenapa gak dibalikin? Disita? Gitu aja? Dan gue gimana? Gue gak ada hp.. Gak punya alat komunikasi untuk kontekan sama temen sebangsa. Hari, Minggu, 2 minggu.. Masalah makin runyem, Gue makin suka sama Ran perasaan ini ningkat tajam dan perasaan bosen ke Rogan ngelanda gue. Sampai akhirnya gue mutusin Rogan, ya putus.. Putus gitu doang, di telfon, telfon sodara bahkan. Gue kejam? Ya emang kayaknya gue emang orang terjahat kedua setelah makhluk satu ini Puspa Puspitasari.. Uppps! =)) Dari situ masalah meningkat tajam! Rogan tau kalau gue deket sama Ran dari saat kita pacaran, dia marah dan mereka ketemu! Masalah belum nyampe klimaks disini. Beberapa hari kemudian terjadi masalah antara Rogan sama sobat gue satu ini ya! Ino! Mereka berantem juga, malah udah mau gelut-gelutan. Dan ini klimaks nya guys! Ngebawa komunitas masing-masing untuk berantem Shit! masalah segede beras bisa jadi segede apa tuu inii -_-.
Masalah ini timbul emang gara-gara gue, gue yang salah, gue yang terlalu kekanak-kanakan untuk bisa ngadepin masalah, gue gak pernah mau untuk liat sisi masalah dari sudut pandang orang lain, gue lebih mentingin diri sendiri. Ya emang egois sih, tapi jujur gue masih kanak kanak yang still to grow up.
Hari ini gue belajar banyak dari Anto ya bapak private mengenai pelajaran kehidupan. Yang gak akan kita dapatkan di sekolah maupun tempat lainnya. Dia ngajarin gue untuk bisa mengerti bahwa
"Setiap orang itu punya karakter masing masing yang gak bisa kita paksain segimana yang kita inginkan. Melainkan kita harus mengerti bagaimana mereka sebenarnya. Selain itu, kita semua hidup dalam komitmen, ya ya komitmen yang udah kita jalin dan bikin. Komitmen yang menjadi pegangan."
Rogan gak mungkin gak mau ngembaliin hp gue atau ngeservis nya kalau gak ada alasan, mungkin dia takut gue selingkuh, atau malah chating or texting with someone else. Dan mengenai mutusin dia, gue seharusnya lebih bijak dengan membicarakannya baik baik, tapi gatau kesambet setan apa jadinya kayak gitu deh. Dia berlaku seperti itu karna dia hanya ingin menjaga komitmen itu. Dan gue disini udah menyalahi komitmen itu. Seharusnya gue harus bisa untuk lebih bijak lagi dalam menghadapi masalah dan tidak membawa pihak lainnya untuk terjun pada masalah yang kita punya.
Well, itu semua sudah menjadi kisah. Kisah yang harus kita jadikan sebagai pelajaran. And next time i'll must be better in face up my problem. Dan satu hal lagi gue juga saat ini sudah ada dan hidup dalam komitmen baru gue bersama orang yang gue sayang. Dan dari pelajaran yang gue ambil, gue gak boleh ngeingkarin lagi komitmen yang satu ini. Bukan dia yang harus menjadi apa yang gue mau melainkan kita yang harus nerima apa adanya. Bukankah "Setiap orang memiliki karakter yang berbeda? Dan karakter orang itu gak bisa dirubah begitu saja" :)
